27/05/14

NESTAPA CINTA PART 3


Cerpen Remaja Muslim
NESTAPA CINTA
Oleh :Zaini Yazid
Alumnus PPMDH TPI Medan
Jln.Pelajar No.44
Part 3 .....................
Akhirnya aku sampai juga di kampusku tercinta, sebuah kampus dimana aku akan mempresentasikan makalahku pagi ini. Aku memang telat beberapa waktu, agaknya aku harus kelihatan benar-benar sibuk agar teman-temanku mengira bahwa aku benar-benar telah menguasai makalah itu. Padahal ini adalah sandiwara yang telah aku rancang sebelumnya setiap kali ada presentasi makalah. Aku pun bergegas masuk kedalam kelas dan duduk tepat di samping Dodi, anak laki-laki yang lebih tinggi dariku dan anak seorang pengusaha batik ternama di Solo. Aku tidak tahu mengapa ia bisa sampai ke tempat ini dan menjadi teman sekampusku, yang jelas dalam pergaulan ia anak yang baik. Lalu ia pun menyapaku menyentak.
"Gimana Al makalah lo, udah ready kan?"
Dengan berpura-pura kelihatan sibuk aku pun membuka tas dan mencari dimana makalahku.
”Oh sudah Dod, emang kenapa?”, tanyaku kembali
”Gua kira lo belum selesai, Al”
"Ya sudah lah, secara Aldie gitu loh…..!
Tak lama dosen yang kami tunggupun datang dan menuju kelas, untungnya ia sedikit terlambat hari ini, sehingga aku tak perlu mendengar ceramah-ceramahnya yang sangat membosankan sama seperti ceramah yang selalu di sampaikan orang tuaku setiap pagi. Ia masuk lalu duduk dan memanggil namaku untuk mempresentasikan makalah. Dengan wajah yang sangat serius aku pun maju ke depan dan memaparkan semua yang ada dalam makalah itu dengan singkat dan tepat. Setelah itu sebelum di ambil alih oleh dosen, langsung saja aku persilahkan teman-temanku untuk mengajukan pertanyaan seputar pemaparanku tadi. Kali ini ada tiga orang yang akan bertanya yaitu Selvi, Andi dan Dodi. Syukurnya ketiga pertanyaan itu dapat aku jawab dengan mulus serta aku sebutkan beberapa pengarang buku terkenal agar mereka yakin kalau aku banyak mengetahui tentang apa yang mereka tanyakan. Akhirnya teman-teman dalam sekelas memberiku applause yang sangat meriah karena mereka puas dengan apa yang telah aku sampaikan. Dari hatiku yang paling dalam aku sembari tersenyum, ternyata aku mampu memainkan sandiwara ini dengan baik. Pelajaran pun selesai, Dosen segera meninggalkan kelas kami sambil berkata, "Aldie kamu akan saya beri nilai A karena makalah kamu sangat bagus dan menarik".
            Keadaan ini sering aku dapatkan dari setiap apa yang aku lakukan hingga membuat teman-temanku yang lainnya merasa iri padaku, apalagi beberapa dosen sering mengatakan seperti itu di depan kelas. Kebiasaan dalam kehidupan anak kampus kami seringkali nongkrong bareng teman-teman di kantin yang berada di belakang kampus, sekalian mengamati cewek-cewek yang berlalu lalang keluar masuk kantin. Saat itu Dodi, teman sekelasku itu selalu memanggil beberapa cewek yang ia kenal dan kemudian mengenalkannya padaku. Sungguh aku tak mampu menolak atas perkenalan pada cewek-cewek yang dikenalkan Dodi, ya mumpung rezeki kenapa mesti kutolak, kali-kali aja diantara mereka ada yang dapat aku ajak jalan, walau hati kecil terkadang menolak untuk menerima perkenalan itu. Ini semua dikarenakan Dodi selalu saja mengatakan padaku, "Buat apa wajah tampan, anak seorang pengusaha terkenal kalau tidak bisa menaklukkan yang namanya wanita, ha..ha...”.  ”Ya Dod tapi sekali-sekali lo kenalkan juga tuh si Rizal dengan cewek-cewek teman lo itu, biar ia tidak ngerasa minder sama teman yang lain, ayahnya juga kan seorang pengusaha sepatu terkenal di Surabaya”. Liburan kampus ke Bali tahun lalu kami sekelas sempat singgah di rumahnya Rizal. Rizal sudah lama ku anggap sebagai sahabat dekatku. Dalam hidup percintaannya ia tidak pernah gonta-ganti pacar apalagi selingkuh alias setia. Tidak seperti aku dan Dodi yang sibuk ngapalin nama cewek-cewek setiap malam minggu untuk diapelin. Rizal memang benar-benar setia pada Selvi, nama pacarnya itu, seorang gadis asli Bojonegoro yang cantik dan berkulit putih, sungguh menawan laksana seperti putri seorang Raja. Bahkan sekarang Rizal telah bertunangan dengan Selvi, anak seorang Direktur sebuah Bank Swasta di Surabaya. Dalam waktu dekat setelah habis masa persidangan kuliah, mereka akan segera melangsungkan pernikahan.

To  be Continue ...........