10/11/14

MAKALAH Jenis-Jenis Manusia Purba di Trinil dan Sangiran



Jenis-Jenis Manusia Purba di Trinil dan Sangiran

 Disusun oleh :
                                       Nama     : Tasya Evandriani
                                           SMK NEGERI  1 KENDAL 2013/2014
                                                                       


KATA PENGANTAR
            Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul“Jenis-Jenis Manusia Purba di Trinil dan Sangiran” makalah ini berisikan tentang jenis-jenis manusia purba yang telah ditemukan di Sangiran dan Trinil dengan disertai penemu dari manusia tersebut.
            Dalam penulisan makalah ini , penulis menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan . untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan mendidik untuk perbaikan makalah kami selanjutnya. Walaupun demikian penulis tetap berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua yang membacanya , Terima Kasih.



Kendal, 19 September 2013
                                                                                                                       Penyusun
                       



                                                                                                                         Tasya Evandriani



Jenis – Jenis Manusia Purba yang ditemukan di Indonesia terbagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1.      Meganthropus.
2.      Pithecanthropus
3.      Homo
Ciri-ciri manusia purba yang ditemukan di Indonesia.
1.      Meganthropus
Jenis manusia purba ini terutama berdasarkan penelitian von Koenigswald di Sangiran tahun 1936 dan 1941 yang menemukan fosil rahang manusia yang berukuran besar. Dari hasil rekonstruksi ini kemudian para ahli menamakan jenis manusia ini dengan sebutan Meganthropus paleojavanicus, artinya manusia raksasa dari Jawa. Jenis manusia purba ini memiliki ciri rahang yang kuat dan badannya tegap. Diperkirakan makanan jenis manusia ini adalah tumbuhtumbuhan. Masa hidupnya diperkirakan pada zaman Pleistosen Awal.salah satu jenis meganthropus yaitu : Meganthropus Paleojavanicus
Ciri Meganthropus

·         Hidup antara 2 – 1 juta tahun yang lalu.
·         Memiliki perawakan yang teagap.
·         Memiliki tulang pipi yang tegap.
·         Hidup dengan cara mengumpulkan makanan.
·         Memiliki tulang pipi yang tebal.
·         Rahangnya kuat.
·         Tidak memiliki dagu dan tubuhnya kekar.
·         Memiliki tonjolan belakang yang tajam.
·         Memiliki tulang kening yang menonjol.
·       Memiliki tulang pipi yang tebal
·       Memiliki otot kunyah yang kuat
·       Memiliki tonjolan kening yang mencolok
·       Memiliki tonjolan belakang yang tajam
·       Tidak memiliki dagu
·       Memiliki perawakan yang tegap
·       Memakan jenis tumbuhan





2.      Pithecanthropus

Jenis manusia ini didasarkan pada penelitian Eugene Dubois tahun 1890 di dekat Trinil, sebuah desa di pinggiran Bengawan Solo, di wilayah Ngawi. Setelah direkonstruksi terbentuk kerangka manusia, tetapi masih terlihat tanda- tanda kera. Oleh karena itu jenis ini dinamakan Pithecanthropus erectus, artinya manusia kera yang berjalan tegak. Jenis ini juga ditemukan di Mojokerto, sehingga disebut Pithecanthropus mojokertensis. Jenis manusia purba yang juga terkenal sebagai rumpun Homo erectus ini paling banyak ditemukan di Indonesia. Diperkirakan jenis manusia purba ini hidup dan berkembang sekitar zaman Pleistosen Tengah salah satu jenisnya yaitu Pithecantropus Erectus

·         Pithecantropus Erectus
Artinya: manusia kera yang berjalan tegak. Ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil pada tahun 1891. Fosil yang ditemukan berupa tulang rahang bagian atas tengkorak, geraham dan tulang kaki. Fosil ini ditemukan pada masa kala Pleistosen tengah.

Ciri-ciri Pithecanthropus
·         Hidup antara 2 s/d 1 juta tahun yang lalu.
·         Hidup berkelompok.
·         Hidungnya lebar dengantulang pipi yang kuat dan menonjol.
·         Hidup dengan mengumplkan makanan dan berburu.
·         Makannya daging dan tumbuhan.
·         Tidak berdagu.
·         Perawakannya tegak dan memilik perlekatan otot tengkuk yang besar dan kuat.
·         Tulang belakang menonjol dan tajam.
·         Keningnya menonjol.
Ciri- ciri Pithecantropus Erectus.
    • Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm
    • Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc
    • Bentuk tubuh & anggota badan tegap, tetapi tidak setegap meganthropus
    • Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat
    • Bentuk graham besar dengan rahang yang sangat kuat
    • Bentuk tonjolan kening tebal melintang di dahi dari sisi ke sisi
    • Bentuk hidung tebal
    • Bagian belakang kepala tampak menonjol menyerupai wanita berkonde
    • Muka menonjol ke depan, dahi miring ke belakang
3.      Homo
Fosil jenis Homo ini pertama diteliti oleh von Reitschoten di Wajak. Penelitian dilanjutkan oleh Eugene Dubois bersama kawan-kawan dan menyimpulkan sebagai jenis Homo:




·         Homo sapiens
Homo sapiens artinya ‘manusia sempurna’ baik dari segi fisik, volume otak maupun postur badannya yang secara umum tidak jauh berbeda dengan manusia modern. Kadang- kadang Homo sapiens juga diartikan dengan ‘manusia bijak’ karena telah lebih maju dalam berfikir dan menyiasati tantangan alam. Bagaimanakah mereka muncul ke bumi pertama kali dan kemudian menyebar dengan cepat ke berbagai penjuru dunia hingga saat ini? Para ahli paleoanthropologi dapat melukiskan perbedaan morfologis antara Homo sapiens dengan pendahulunya, Homo erectus. Rangka Homo sapiens kurang kekar posturnya dibandingkan Homo erectus. Salah satu alasannya karena tulang belulangnya tidak setebal dan sekompak Homo erectus.
Ciri-ciri homo sapiens.
·                     Volume otak antara 1000-1200 cc
·                     Tinggi badan antara 130-210 cm
·                     Otak tengkum mengalami penyusutan
·                     Tulang rahangnya sudah terlalu kuat
·                     Keningnya tidak menonjol kedepan
·                     Berdiri tegak dan berjalan tegak
·                     Dagu dan tulang rahangnya biasanya kuat.

·         Homo Soloensis
Salah satu jenis homo yaitu Fosil Homo soloensis ditemukan di Ngandong, Blora, di Sangiran dan Sambung Macan, Sragen, oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald pada tahun 1931—1933 dari lapisan Pleistosen Atas. Homo Soloensis diperkirakan hidup sekitar 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu. Volume otaknya mencapai 1300 cc.
Menurut Von Koenigswald makhluk ini lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan Pithecanthropus Erectus. Diperkirakan makhluk ini merupakan evolusi dan Pithecanthropus Mojokertensis. Oleh sebagian ahli, Homo Soloensis digolongkan dengan Homo Neanderthalensis yang merupakan manusia purba jenis Homo Sapiens dari Asia, Eropa, dan Afrika berasal dari lapisan Pleistosen Atas.
Ciri-ciri Homo.

·         Hidup antara 25.000 s/d 40.000 tahun yang lalu.
·         Muka dan hidung lebar.
·         Dahi masih menonjol.
·         Tarap kehidupanya lebih maju di banding manusia sebelumnya .
·         Bermuka lebar.



·         Berat badan antara 30-150 kg.
·         Alatnya masih dari batu dan tulang.
·         Mulutnay masih menonjol.
Ciri- ciri Homo Soloensis.
·         Volume otaknya antara 1000 – 1200 cc
·         Tinggi badan antara 130 – 210 cm
·         Otot tengkuk mengalami penyusutan
·         Muka tidak menonjol ke depan
·         Berdiri tegak dan berjalan lebih sempurna

Jenis- jenis fosil manusia purba yang ditemukan :
1.      Meganthropus Paleojavanicus, yang ditemukan di Sangiran.
2.      Pithecanthropus Erectus(Homo Erectus) yang ditemukan di Trinil.
3.      Pithecantropus Robustus, yang ditemukan di Trinil.
4.      Pithecantropus Mojokertensis, yang ditemukan di Perning.
5.      Homo javanesis, yang ditemukan di sambung macan
6.      Homo Solensis, yang ditemukan di Ngandong, Solo.
7.      Homo Sapiens Wajakensis, yang ditemukan di tulung agung.

DAFTAR PUSTAKA
taufik Abdullah dan A.B Lapian ed 2012. Indonesia Dalam Arus Sejarah jilid 1. Jakarta : PT ichtiar Baru Van Hoeve.
Direktorat Geografi Sejarah. Atlas Prasejarah. Jakarta: Kementrian kebudayaan dan pariwisata. 2009.

SARAN
Dalam kesempatan ini, kami sangat mengharapkan saran kritik atas kekurangan maupun kesalahan baik dari segi bahasa maupun bahasanya maupun pembahasanya. Maka dari itu penulis mengrapkan sekali kritik dan saran dari teman-teman maupun para pembaca dalam penulisan makalah ini, agar kami dapat membuat makalah yang lebi baik lagi.
            Penulis mengucapkan terimakasih kepada teman-teman dan semua sumber yang telah memberi informasiuntuk membatu pepbuatan makalah ini.

PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat kami buat. Apabila kurang sempurna dalam pembuatan makalah ini kami mohon maaf sebesar-besarnya. Manusia tidak luput dari kesalahan. Sekian dan terima kasih......
J J J J

KESIMPULAN
Jadi dari makalah di atas kami dapat menyimpulkan bahwa jenis-jenis manusia purba di Indonesia terbagi membagi tiga, yaitu meghatropus, pithecantropus, dan homo. Setiap jenis maanusia memiliki ciri-ciri yang berda-beda .
            Dalam sejarah dijelaskan bahwa sangiran dan trinil dapat dikatakan sebagai laboratoriumnusia purba di Indonesia. Karena disana banyak ditemukan penemuan-penemuan manusia purba. Dengan berbagai ukuran dan bentuk.

            Itu semua merupakan rangkaian sejarah manusia yang berlangsung kontinuitas berdasarkan kronologinya, dan tidak secaraba-tiba berubah begitu saja, namun ada tahapan-tahapan tertentu yang dijalani.