10/11/14

HUBUNGAN UANG DAN PERADABAN MANUSIA - artikel

HUBUNGAN UANG DAN PERADABAN MANUSIA

SEJARAH UANG
                Pada peradaban awal, manusia memenuhi kebutuhannya secara sendiri. Mereka memperoleh makanan dari berburu atau memakan berbagai  buah-buah. Karena jenis kebutuhannya masih sederhana, mereka belum membuthkan orang lain. Masing-masing individu memenuhi kebutuhan makannya secara mandiri.
            Ketika jumlah manusia semakin bertambah dan peradabannya semakin maju, kegiatan dan interaksi antar sesama manusia meningkat tajam, jumlah dan jenis kebutuhan manusia juga semakin beragam. Ketika itulah,  manusia masing-masing individu mulai tidak mampu memenuhi kebutuhan sendiri. Bisa dipahami ketika seseorang mengabiskan waktunnya seharian bercocok tanam, pada saat bersamaan tentu ia tidak akan memperoleh garam atau ikan, menenun pakaian sendiri, atau kebutuhan yang lain. Satu sama lain mulai Saling membutuhkan, karena tidak ada individu yang secara sempurna mampu memenuhi kebutuhanya sendiri. Sejak saat itulah, manusia mulai menggunakan berbagai cara dan alat untuk melangsungkan pertukaran barang dalam rangka memenuhi  kebutuhan mereka. Pada tahapan peradaban  manusia yang masih sangat sederhana mereka dapat menyelenggarakan tukar menukar kebutuhan dengan cara barter. Maka periode ini disebut juga dengan periode zaman barter.

SEJARAH UANG DI BERBAGAI BANGSA
            Dikatakan bahwa Lydian (bangsa Lydia) adalah orang-orang yang pertama kali mengenal uang cetakan. Pertama kali uang muncul ditagan para pedagang ketika mereka merasakan kesulitan dalam jual beli, dengan menggunakan sistem  barter. Kemudian, mereka membuat uang untuk digunakan sebagai alat jual beli agar lebih mudah, dan pertama kalinya masa ini terkenal dengan mata uang emas dan perak yang halus dan kuat

SEJARAH UANG PADA BANGSA YUNANI
            Bangsa yunani membuat uang komoditi sehingga tersebar  diantara mereka kapas sebagai litensil money dan koin-koin dari perungggu. Kemudian mereka membuat emas dan perak yang pada awalanya beredar diantara mereka dalam bentuk batangan sampai masa semulainya pencetakan uang tahun 406 SM.

SEJARAH  UANG PADA BANGSA ROMAWI
            Bangsa romawi pada masa sebelum abad ke-3 SM, menggunakan mata uang yang juga terbuat dari perunggu yang disebut  “Aes” mereka  juga menggunakan mata uang koin yang terbuat dari tembaga. Dikatakan orang yang pertama kalau mencetaknnya adalah nama atau servis tulltus, koin tersebut dikatakan telah dicetak pada tahun 269 SM. Kemudian mereka mencetak Denarius dari emas yang kemudian menjadi mata uang imperium Romawi. Diatas uang tersebut mereka cetak ukuran bentuk tuhan dan pahlawan mereka, mata uang romawi  menjadi bermacam-macam sesuai dengan kepentingan politiknya dalam bentuk ukuran pada uang yang akan digunakan untuk tujuan tujuan praktik politik.

SEJARAH UANG PADA NEGARA-NEGAR ISLAM
            Bangsa arab ternyata telah bertransaksi menggunakan uang sesuai berat uang tersebut, mereka tidak menggunakan nominal banyaknya uang tersebut dikkarenakan tidak samanya jerat suatu uang dengan yang lainya. Bangsa arab ternyata juga mengadopsi uang sari luar arab dan tidak  mmempunyai uang khusus dari negaranya. Di syam dan mesir menggunakan alat tukar ynag didatangkkan dari roma yang ikenala dengan uang emas romawi. Sedangkan penduduk jazirah Arab ketika itu menggunakan alat tukar dari emas dan perak yang didatangkan dari perdagangan mereka ke Syam dan yaman, sebagaimana mereka masih tetap menggunakan sistem banker dalam kegiatan ekonomi mereka.

SEJARAH UANG PADA BANGSA INDONESIA
            Tanggal 2 november 1949 merupakan hari ditetapkanya rupiah sebagai mata uang resmi negara Indonesia dan mata uang rupiah dicetak serta diatur penggunaanya oleh Bank Indonesia. Walaupun saat itu kepulauan Riau dan Irian Barat memiliki Variasi rupiah mereka sendiri tetapi penggunaanya mereka dibubarkan pada tahun 1964 diRiau dan 1974 di Irian Barat.
            Pemerintah memandang perlu mengeluarkan maka uang sendiri selain berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah juga dijadikan lambang utama negara yang sudah mereka .  perkataann “rupiah” berasal dari perkataan “rupee”, satuan  ata uang in dia. Indonesia telah mengunakan mata uang gulden belanda dari tahun 1610 hingga 1817 setelah tahan 1817 dikenalkan mata uang gulden hindiua belanda







MATA UANG DAN NILAI KURS
Mata uang adalah alat pembayaran transaksi ekonomi yang digunakan di suatu negara. Untuk Indonesia, mata uang adalah rupiah. Dahulu kala, manusia primitif belum menggunakan uang, ataupun alat pertukaran. Ini dikarenakan oleh pada waktu itu manusia dapat memenuhi semua keinginannya dari alam sekitarnya. Ketika sumber daya alam yang mereka gunakan habis, mereka berpindah dan mulai menggunakan sumber daya alam yang ada di sekitarnya lagi. Barulah ketika munculnya peradaban kuno manusia mulai menukar barang miliknya dengan barang milik orang lain, yang disebut barter. Kemudian setelah zaman lebih maju, manusia mulai menggunakan alat penukar, walaupun belum berupa uang. Alat ini disebut uang barang. Barulah setelah manusia menguasai penggunaan tulisan dan huruf, dikenallah uang atau disebut uang kepercayaan (uang fiduciair).
Berikut beberapa Contoh Nama – nama mata uang dari berbagai negara :
Austria
Shilling
Afrika Tengah
Franc
Chili
Peso
Cina
Yuan
Filipina
Peso
Indonesia
Rupiah
Inggris
Pound Sterling
Irak
Dinar
Iran
Real
Jepang
Yen
Jerman
Deutsche Mark
Korea
Won
Vietnam
Dong
Yaman
Imani
Yordania
Dinar
Yunani
Dracham
Zimbabwe
Dollar
Saudi Arabia
Real
Singapura
Dollar
Soviet
Rubbel
Spanyol
Peseta
Swedia
Kroon
Swiss
Franc
Turki
Lira
Fungsi Uang
Secara umum, uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk pertukaran barang dengan barang, juga untuk menghindarkan perdagangan dengan cara barter. Secara lebih rinci, fungsi uang dibedakan menjadi dua yaitu fungsi asli dan fungsi turunan.
A.   Fungsi asli

Fungsi asli uang ada tiga, yaitu sebagai alat tukar. Sebagai satuan hitung dan sebagai penyimpan nilai.
1.      Uang Sebagai Alat Tukar
Uang berfungsi sebagai alat tukar (medium of exchange) sebagai fungsi utamanya yang dapat mempermudah pertukaran khususnya bagi pembeli. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Tentu saja sebagai alat tukar bentuk uang haruslah ringan, mudah dibawa dan relatif aman. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.
2.      Uang Sebagai Satuan Hitung
Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) pada zaman ini hampir merupakan suatu keharusan karena uang dapat digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk harga). Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran. Karena uang pula segala sesuatu hasil pekerjaan dapat dinilai dan dihargai dengan memudahkan pencatatan.

3.      Uang Sebagai Penyimpan Nilai
Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta) karena dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli yang lebih tinggi dari sebelumnya di masa sekarang ke masa mendatang jika berjumlah lebih banyak, bahkan akan bertambah melebihi yang semestinya bila disimpan di bank (yang memakai balas jasa bunga). Nominal yang tertera pada pada kertas atau logamnya adalah nilai yang memilki daya beli yang sama pada jangka waktu tertentu, selama harga-harga belum naik.

B.    Fungsi Turunan

Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang disebut sebagai fungsi turunan. Fungsi turunan itu antara lain:

1.      Uang sebagai alat pembayaran yang sah
Kebutuhan manusia akan barang dan jasa yang semakin bertambah dan beragam tidak dapat dipenuhi melalui cara tukar-menukar atau barter. Guna mempermudah dalam mendapatkan barang dan jasa yang diperlukan, manusia memerlukan alat pembayaran yang  dapat diterima semua orang, yaitu uang.

2.      Uang sebagai alat pembayaran utang
Uang dapat digunakan untuk mengukur pembayaran pada masa yang akan datang.


3.      Uang sebagai alat penimbun kekayaan
Sebagian orang biasanya tidak menghabiskan semua uang yang dimilikinya untuk keperluan konsumsi. Ada sebagian uang yang disisihkan dan ditabung untuk keperluan di masa datang.

4.      Uang sebagai alat pemindah kekayaan
Seseorang yang hendak pindah dari suatu tempat ke tempat lain dapat memindahkan kekayaannya yang berupa tanah dan bangunan rumah ke dalam bentuk uang dengan cara menjualnya. Di tempat yang baru dia dapat membeli rumah yang baru dengan menggunakan uang hasil penjualan rumah yang lama.

5.      Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi
Apabila nilai uang stabil orang lebih bergairah dalam melakukan investasi. Dengan adanya kegiatan investasi, kegiatan ekonomi akan semakin meningkat.
KURS
Pengertian Kurs

1.      Menurut Nopirin, Kurs adalah pertukaran antara dua mata uang yang berbeda, maka akan mendapat perbandingan nilai atau harga anatara kedua mata uang tersebut.
2.      Menurut Salfator, Kurs atau nilai tukar adalah harga suatu mata uang terhadap mata uang lainy.
3.      Menurut Paul R Krugman dan maurice, Kurs adalah harga sebuah mata uang dari suatu negara yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang dari suatu negara yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang lainya.

Macam-macam kurs
1.      Kurs beli
Kurs beli adalah kurs yang digunakan apabila kita akan menukarkan Valuta asing atau apabila kita akan menukarkan Valuta asing  yang kita miliki dengan rupiah atau dapat diartikan sebagai kurs yang diberlakukan bank jika melakukan pembelian mata uang valuta asing.

2.      Kurs jual
Kurs jual adalah yang digunakan apabila bank atau money changer menjual valuta asing atau apabila kita akan menukarkan rupiah dengan valuta asing yang kita butuhkan, atau dapat disingkat kurs jual adalah harga jual mata uang valuta asing oleh bank atau Money changer

3.      Kurs tengah
Kurs tengah adalah Kurs antara Kurs jual dan kurs beli (penjumlahan kurs beli dan kurs jual yang dibagi dua).






6  Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Mata Uang
Nilai tukar mata uang suatu negara adalah relatif, dan dinyatakan dalam perbandingan dengan mata uang negara lain. Tentu saja perubahan nilai tukar mata uang akan mempengaruhi aktivitas perdagangan kedua negara tersebut. Nilai tukar yang menguat akan menyebabkan nilai ekspor negara tersebut lebih mahal, dan impor dari negara lain lebih murah, dan sebaliknya.
Berikut adalah 6 faktor yang bisa mempengaruhi pergerakan nilai tukar mata uang antara 2 negara :
1. Perbedaan tingkat inflasi antara 2 negara.

            Suatu negara yang tingkat inflasinya konsisten rendah akan lebih kuat nilai tukar mata uangnya dibandingkan negara yang inflasinya lebih tinggi. Daya beli (purchasing power) mata uang tersebut relatif lebih besar dari negara lain. Pada akhir abad 20 lalu, negara-negara dengan tingkat inflasi rendah adalah Jepang, Jerman dan Swiss, sementara Amerika Serikat dan Canada menyusul kemudian. Nilai tukar mata uang negara-negara yang inflasinya lebih tinggi akan mengalami depresiasi dibandingkan negara partner dagangnya.

2. Perbedaan tingkat suku bunga antara 2 negara

            Suku bunga, inflasi dan nilai tukar sangat berhubungan erat. Dengan merubah tingkat suku  bunga, bank sentral suatu negara bisa mempengaruhi inflasi dan nilai tukar mata uang. Suku bunga yang lebih tinggi akan menyebabkan permintaan mata uang negara tersebut meningkat. Investor domestik dan luar negeri akan tertarik dengan return yang lebih besar. Namun jika inflasi kembali tinggi, investor akan keluar hingga bank sentral menaikkan suku bunganya lagi. Sebaliknya, jika bank sentral menurunkan suku bunga maka akan cenderung memperlemah nilai tukar mata uang negara tersebut.

3. Neraca perdagangan

            Neraca perdagangan antara 2 negara berisi semua pembayaran dari hasil jual beli barang dan jasa. Neraca perdagangan suatu negara disebut defisit bila negara tersebut membayar lebih banyak ke negara partner dagangnya dibandingkan dengan pembayaran yang diperoleh dari negara partner dagang. Dalam hal ini negara tersebut membutuhkan lebih banyak mata uang negara partner dagang, yang menyebabkan nilai tukar mata uang negara tersebut terhadap negara partnernya melemah. Keadaan sebaliknya disebut surplus, dimana nilai tukar mata uang negara tersebut menguat terhadap negara partner dagang.

4. Hutang publik (Public debt)

            Neraca anggaran domestik suatu negara digunakan juga untuk membiayai proyek-proyek untuk kepentingan publik dan pemerintahan. Jika anggaran defisit maka public debt membengkak. Public debt yang tinggi akan menyebabkan naiknya inflasi. Defisit anggaran bisa ditutup dengan menjual bond pemerintah atau mencetak uang. Keadaan bisa memburuk bila hutang yang besar menyebabkan negara tersebut default (gagal bayar) sehingga peringkat hutangnya turun. Public debt yang tinggi jelas akan cenderung memperlemah nilai tukar mata uang negara tersebut.

5. Ratio harga ekspor dan harga impor

            Jika harga ekspor meningkat lebih cepat dari harga impor maka nilai tukar mata uang  negara tersebut cenderung menguat. Permintaan akan barang dan jasa dari negara tersebut naik yang berarti permintaan mata uangnya juga meningkat. Keadaan sebaliknya untuk harga impor yang naik lebih cepat dari harga ekspor.

6. Kestabilan politik dan ekonomi

            Para investor tentu akan mencari negara dengan kinerja ekonomi yang bagus dan kondisi politik yang stabil. Negara yang kondisi politiknya tidak stabil akan cenderung beresiko tinggi sebagai tempat berinvestasi. Keadaan politik akan berdampak pada kinerja ekonomi dan kepercayaan investor, yang pada akhirnya akan mempengaruhi nilai tukar mata uang negara tersebut.